Search This Blog

Thursday, November 5, 2009

Mengundurkan Diri Secara Profesional

Berhenti bekerja merupakan sebuah pengalaman yang susah terlukiskan. Mengejutkan, mendebarkan sekaligus membingungkan. Pada satu sisi, Anda akan dihadapkan pada situasi untuk memulai sebuah fase hidup yang baru dan dituntut untuk segera berpikir mengupayakan pekerjaan baru. Namun, pada sisi lain, Anda tentu juga tak ingin memutuskan begitu saja hubungan baik yang telah terjalin di tempat kerja yang akan Anda tinggalkan.

Menghadapi hari-hari terakhir dengan baik merupakan kunci untuk mendapatkan referensi-referensi yang berguna dan menjaga jaringan profesional yang telah susah payah Anda bangun. Sebulan hingga dua minggu terakhir sebelum Anda "cabut" akan menjadi saat yang menentukan karier Anda selanjutnya.

Merencanakan Strategi

Pertama yang harus Anda ingat, Anda harus sudah punya strategi ketika hendak memutuskan untuk berhenti dari tempat Anda bekerja. Bagaimana Anda akan menulis dan mengirim surat pengunduran diri? Bagaimana seandainya atasan Anda mencegah niat Anda dengan, misalnya, iming-iming kenaikan gaji? Bagaimana menyelesaikan pekerjaan yang masih menjadi tanggungan Anda, dan melimpahkannya kepada calon pengganti Anda?

Mempersiapkan dan memikirkan secara sungguh-sungguh hal-hal tersebut, akan membantu Anda keluar dari tempat kerja secara profesional. Di samping itu, mempersiapkan pengunduran diri sebaik-baiknya akan memperlihatkan kepada atasan dan segenap rekan sekerja bahwa Anda orang yang bertanggung jawab dan bisa diandalkan sampai "titik darah penghabisan".

Menulis Surat Pengunduran Diri

Sudah menjadi standar yang berlaku di mana-mana, karyawan yang akan mengundurkan diri harus mengirimkan surat permintaan secara resmi kepada pihak perusahaan. Tulislah surat pengunduran diri Anda ringkas saja, dengan kalimat-kalimat yang manis. Ingat, surat pengunduran diri sama sekali bukan tempat untuk "curhat", mengekspresikan perasaan-perasaan negatif terhadap atasan. Juga, bukan saatnya mengumbar keluhan atas pekerjaan yang Anda jalani.

Anda juga tak perlu menyebutkan dengan detail alasan pengunduran diri Anda. Cukup sebutkan saja dengan kalimat sederhana yang intinya mengungkapkan, bahwa Anda ingin mencari kesempatan lain yang lebih menantang. Jangan lupa ucapkan terimakasi kepada semua pihak yang telah memberi anda kesempatan untuk berkarya di kantor tersebut.

Mengundurkan Diri Secara Empat Mata

Mengundurkan diri dari tempat kerja, betapa pun, adalah sesuatu yang serba tidak mengenakkan hati. Tapi, tak terbantahkan juga bahwa penting untuk memberi kabar secara pribadi kepada atasan Anda, sebagai tanda penghormatan. Ungkapkan pada atasan Anda tentang rencana pengunduran diri Anda sebelum Anda menceritakannya kepada teman-teman sekantor.

Sekali lagi, jangan pernah merasa perlu untuk menjelaskan atau mencari pembenaran untuk kepergian Anda secara detail.

Hari Terakhir

Hari terakhir Anda di tempat kerja akan menjadi hari yang sibuk. Memberesi barang-barang di meja, menulis surat "pelimpahan wewenang" kepada pengganti Anda dan yang terpenting, mengucapkan selamat tinggal kepada semua teman. Sebelum Anda pergi, pastikan bahwa anda telah mengkomunikasikan status proyek-proyek yang Anda tangani kepada manajer Anda.

Sangat mudah bagi Anda untuk membuat sebuah proyek gagal ketika Anda pergi. Tapi, perilaku Anda pada hari terakhir itu akan meninggalkan kesan yang tak terlupakan pada semua orang di kantor. Dan, Anda pasti ingin dikenang dalam kesan yang baik. Selamat menempuh kesempatan baru.

Source: http://www.portalhr.com

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...