Bagi yang sudah terlanjur memiliki berat badan berlebih, mereka harus menyusun menu dietnya agar tetap mencukupi kebutuhan metabolisme sehari-harinya, namun tidak menyebabkan penumpukan makanan berlebih dalam tubuh. Begitu juga sebaliknya bagi mereka yang kekurangan gizi.
Oleh karena itu, pengaturan menu diet sebaiknya diterapkan pada semua orang, dengan memperhatikan proporsi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral, serta zat-zat lain dalam tubuh, sehingga seluruhnya berada dalam porsi yang seimbang.
Lalu, bagaimana caranya mengatur sendiri menu diet Anda? Sebelumnya, mari hitung dulu kebutuhan kalori Anda.
Untuk menghitung kebutuhan kalori basal/KKB (kalori yang Anda butuhkan untuk kegiatan sehari-hari) dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut:
LAKI-LAKI = 66 + (13.7 x BB) + (5 x TB) – (6.8 x U)
WANITA = 65.5 + (9.6 x BB) + (1.7 x TB) – (4.7 x U)
Keterangan:
BB = Berat Badan ideal (kg)
TB = Tinggi Badan (cm)
U = Umur (tahun)
Dengan perhitungan KKB seperti cara di atas, maka baik kelebihan maupun kekurangan berat badan dapat diatasi dengan mengkonsumsi makanan sesuai dengan kebutuhan kalorinya untuk berat badan yang ideal.
Selain itu, di Indonesia juga sering digunakan perhitungan Kebutuhan Kalori Basal yang lebih simpel, yaitu:
KKB = 40 x (TB – 100)
Dengan faktor koreksi:
Stress ringan (1) : 1.3 x KKB
Stress sedang (2) : 1.5 x KKB
Stress berat (3) : 2.0 x KKB
Sementara itu, ada 2 cara sederhana menghitung berat badan ideal:
Cara 1: BB ideal = (TB – 100) – (0.1 x (TB – 100))
Cara 2: Menggunakan Body Mass Index(BMI)/Indeks Massa Tubuh (IMT)
Berat Badan (Kg)
IMT = —————————
TB(m) X TB (m)
IMT ideal pada pria dan wanita:
Wanita
- 13-17 : dibawah ideal (terlalu kurus/anoreksia)
- 19-24 : IDEAL
- 26-31 : Obesitas (kegemukan)
Pria
- 14-18 : dibawah ideal
- 20-25 : IDEAL
- 28-33 : Obesitas
MENYUSUN MENU DIET ANDA
Setelah mengetahui kebutuhan kalori, Anda dapat memulai menyusun menu diet Anda sesuai proporsi zat-zat makanan yang seimbang, yaitu:
- Karbohidrat 60-75%
- Protein 10-15%
- Lemak 10-25%
Kalau Anda sudah menghitung jumlah kalori ideal untuk Anda, Anda dapat menghitung jumlah masing-masing kalori untuk karbohidrat, protein, dan lemak berdasarkan persentase di atas.
Kemudian, jumlah kalori yang Anda dapatkan per jenis zat dapat dibagi lagi menjadi beberapa jenis makanan. Misalnya, untuk karbohidrat dapat diperoleh dengan mengkonsumsi nasi, kentang, makaroni, ataupun roti.
Yang menyenangkan, setiap jenis makanan tersebut dapat diganti menjadi makanan lain dengan satuan penukar, sehingga Anda tidak bosan memakan jenis makanan yang itu-itu saja. Bahan makanan pada tiap golongan bernilai gizi hamper sama, oleh karena itu satu sama lain dapat salong menukar dan disebut satuan penukar.
Berikut adalah contoh beberapa daftar satuan penukar yang digunakan.
GOLONGAN I
Sumber Karbohidrat
1 satuan penukar = 175 kalori, 4 g protein, 40 g karbohidrat.
Bahan Makanan Ukuran Rumah Tangga Berat (g)
Nasi 1 gelas 200
Roti putih 3 potong kecil 70
Singkong 1 potong 120
Kentang 2 buah sedang 210
Makaroni ½ gelas 50
GOLONGAN II
Sumber Protein Hewani
1. Rendah Lemak
1 satuan penukar = 50 kalori, 7 g protein, 2 g lemak.
Bahan Makanan Ukuran Rumah Tangga Berat (g)
Ikan 1 potong sedang 40
Ayam tanpa kulit 1 potong sedang 40
Udang segar 5 ekor sedang 35
2. Lemak Sedang
1 satuan penukar = 75 kalori, 7 g protein, 5 g lemak.
Bahan Makanan Ukuran Rumah Tangga Berat (g)
Bakso 10 biji sedang 170
Daging kambing 1 potong sedang 40
Daging sapi 1 potong sedang 35
Telur ayam 1 butir 55
3. Tinggi Lemak
1 satuan penukar = 150 kalori, 7 g protein, 3 g lemak.
Bahan Makanan Ukuran Rumah Tangga Berat (g)
Ayam dengan kulit 1 potong sedang 55
Bebek 1 potong sedang 45
Sosis ½ potong sedang 50
Daging babi 1 potong sedang 50
Kuning telur ayam 4 butir 45
GOLONGAN III
Sumber Protein Nabati
1 satuan penukar = 75 kalori, 5 g protein, 3 g lemak, 7 g karbohidrat.
Bahan Makanan Ukuran Rumah Tangga Berat (g)
Kacang hijau 2 sendok makan 20
Kacang kedelai 2 ½ sendok makan 25
Tahu 1 biji besar 110
Tempe 2 potong sedang 50
Kacang tanah 2 sendok makan 15
Daftar lainnya dapat dilihat pada buku-buku Ilmu Gizi atau pada Referensi.
Dengan menhitung jumlah kebutuhan kalori basal, Anda kini dapat menyusun sendiri menu yang anda inginkan sesuai dengan proporsi zat-zat makanan bagi tubuh.
Sumber : http://www.tanyadokteranda.com/artikel/2008/05/cara-praktis-hitung-kebutuhan-kalori-tubuh
Salah satu cara untuk mengatasi persoalaan kebutuhan makanan ini adalah dengan memahami basis kalori yang diperlukan bagi usia tertentu dan level aktivitas.
- Kalori untuk anak pra-puber
Makin tumbuh dewasa, seorang anak makin peduli dengan penampilan fisiknya. Oleh karena itu, asupan kalori menjadi hal penting yang harus diperhatikan seorang ibu sejak dini. Bagi anak usia sekolah yang belum memasuki masa puber, 1.600 hingga 2.500 kalori per hari bisa memenuhi kebutuhan tubuhnya. Anak yang berselera makan bisa memenuhi kebutuhan kalori tersebut.
- Kalori bagi anak memasuki masa puber
Memasuki masa transisi menuju usia dewasa, sebagian besar anak perlu meningkatkan asupan kalori hingga 2.500 hingga 3.000 per hari. Umumnya, remaja putra mengonsumsi lebih banyak kalori dibanding remaja putri, tetapi jumlah pasti kalori juga bergantung pada aktivitas masing-masing.Anak yang sering berolahraga membutuhkan kalori lebih besar karena tubuh mereka membakar kalori lebih banyak dibanding anak yang tidak aktif berolahraga.
Alat penghitung kalori bisa membantu menemukan jumlah kalori yang diperlukan tubuh berdasarkan berbagai faktor yang dimasukkan ke dalam kalkulator kalori tersebut. Bila faktor-faktor tersebut disingkirkan, American College of Sports Medicine, merekomendasikan minimum 1.200 kalori per hari untuk wanita dan 1.800 per hari untuk pria. Kalori di bawah jumlah tersebut berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan.
- Pertahankan berat badan normal
Tidak perlu membakar tiap kalori yang masuk ke tubuh dengan berolahraga agar berat badan tetap normal karena tubuh membakar kalori hanya agar tubuh berfungsi. Penambahan berat badan terjadi bila kalori yang dikonsumsi lebih besar dibanding yang diperlukan tubuh untuk bekerja.
- Beri makan tubuh meski Anda sering berolahraga
Aktivitas fisik bisa membakar antara 20 persen dan 50 persen kalori per hari, tergantung pada level aktivitas. Ini berarti, seseorang perlu mengonsumsi lebih banyak kalori dibanding jumlah basis yang diperlukan untuk mempertahankan berat badan bila tubuh tidak aktif bergerak. Olahragawan tentu saja membutuhkan kalori lebih besar dibanding non-olahragawan.
Sumber : Vivanews
No comments:
Post a Comment