Pesawat jenis inilah yang ditumpangi Pangdam IX Udayana Mayor Jenderal TNI Rachmat Budiyanto saat acara Terbang Gembira di Bandara Ngurah Rai, Bali, Kamis (24/6) sore. Pesawat tersebut bermasalah saat mendarat. Pangdam dan pilot pesawat Letnan Kolonel Penerbang Aldrin Petrus Mongan selamat setelah terlontar kursi lontar.
KT-1 pertama kali diluncurkan dengan kode penerbangan "Woongbee" bulan November 2000. Pesawat latih KT-1 Woongbee menggusung mesin turbo-prop berkekuatan 950 tenaga kuda. Dengan mesin itu, KT-1 Woongbee mampu mencapai kecepatan 648 kilometer per jam dan mampu menempuh jarak 1.700 kilometer tanpa pengisian bahan bakar.
TNI AU Indonesia menjadi pelanggan pertama yang memasan pesawat ini pada tahun 2001 setelah AU Korea Selatan. Pesawat ini tiba di Indonesia 14 Juli 2003 di Adisutjipto Yogyakarta untuk digunakan sebagai pesawat latih di Sekolah Instruktur Penerbang (SIP).
Inilah Spesifikasi Pesawat Woongbee yang Kecelakaan di Bali :
Berat:
Berat dasar: 1910 kg
Bahan bakar maksima;: 550 litres di tiap tanki sayap
Berat maksimal saat take off: 2540 kg atau 3310 kg untuk the KO-1 dengan persenjataan
Beart maksimal saat mendarat: 2495 kg
Dimensi
Lebar : 10,26 m
Tinggi : 3,67 m
panjang: 10,60 m
Area sayap: 16,01 m
Harga
Satu pesawat berharga: 4 Juta USD.
Indonesia pernah membeli tujuh pesawat ini dengan paket harga.
@TribunTimur
No comments:
Post a Comment