Ilmuwan Amerika Serikat (AS) berhasil menciptakan suhu udara sebesar empat triliun derajat Celsius.Inilah suhu terpanas sejak peristiwa terbentuknya semesta atau Big Bang.
Suhu terpanas itu dihasilkan dalam ruang laboratorium milik Departemen Energi AS, Brookhaven National Laboratory’s (BNL) Relativistic Heavy Ion Collider (RHIC).Untuk menghasilkan suhu ini,para ilmuwan menyatukan ionion emas mendekati kecepatan cahaya untuk menghasilkan ledakan superpanas.
Menurut keterangan resmi BNL, Senin (15/2), temperatur ciptaan ilmuwan itu lebih besar dari yang dibutuhkan untuk melelehkan proton dan neutron.Dua nukleon yang meleleh akan mengalir ke dalam plasma. Zat kimia ini memenuhi semesta hanya beberapa mikrodetik setelah formasi galaksi mulai terbentuk sekitar 13,7 miliar tahun lalu. Tidak hanya menciptakan atom, partikel itu juga menghasilkan komponen yang dinamakan “quarks”dan “gluons”.
BNL dalam situs resminya menerangkan, temperatur terpanas memiliki beberapa kelebihan.Panas plasma bersuhu 4 triliun derajat Celsius diyakini 250.000 kali lebih panas dibandingkan temperatur pusat matahari. “Pusat tata surya menghasilkan panas sebesar 50 juta derajat (Celsius). Sedangkan besi meleleh pada suhu sekitar 1.800 derajat,” tutur juru bicara (jubir) BNL.“Saat ini suhu bumi rata-rata mencapai angka 0,7 derajat di bawah nol,” imbuhnya.
No comments:
Post a Comment