Sudah 40 hari mantan Mantan Presiden Republik Indonesia Abdurrahman Wahid atau yang di kenal dengan nama Gus Dur wafat, pada tanggal 30 Desember 2009 di RSCM, Jakarta.
Saat ini Gus Dur yang di kubur di kompleks Pondok Pesantren (PP) Tebuireng, Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, serta ada rencana untuk pembangunan makam tersebut akan menelan biaya yang diperkirakan hingga mencapai Rp 2 miliar. Dana itu sudah disiapkan Pemprov Jatim dan Pemkab Jombang, masing-masing menanggung 50 persen.
Menurut Syaifullah Yusuf yang juga masih keponakan Gus Dur, pihaknya sudah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya untuk segera merealisasikan pembangunan makam Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Hal ini dilakukan karena pihak pesantren Tebuireng kewalahan mengatasi ribuan peziarah yang datang setiap hari, sehingga menimbulkan bencana kesemrawutan, dan kemacetan di Jombang.
Tempat para peziarah, toilet, dan lokasi parkir kendaraan pun tidak mampu menampung kedatangan para peziarah di makam Gus Dur itu, juga sering kali mengakibatkan kemacetan di jalan Raya Jombang-Pare karena lokasi PP Tebuireng berada di pinggir jalan raya itu.
Di sekitar lokasi PP Tebuireng ada lahan seluas satu hektare. Itu nanti yang akan dimanfaatkan untuk lokasi parkir kendaraan para peziarah, sehingga tidak diparkir di pinggir jalan yang mengakibatkan kemacetan luar biasa. Keluarga Besar Bani Hasyim berencana membangun museum untuk mengenang mendiang Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Lokasi museum akan didirikan di samping makam mantan Presiden RI ke-4 itu. Nantinya museum Gus Dur tersebut akan dipakai untuk menyimpan barang-barang pribadi Gus Dur. Termasuk biografi dan sepak terjangnya semasa hidup. Termasuk juga untuk memajang barang pribadi milik KH Hasyim Asary dan KH Wahid Hasyim. Tempat tersebut nantinya akan diberi nama Museum Rumah Islam Nusantara. Jadi, sambil Anda berziarah ke kuburan Gus Dur, sekalian bisa menyaksikan sejarah beliau di museum tersebut.
No comments:
Post a Comment