Ini baru ide brilian ketika dunia sedang dilanda krisis global. Sebenarnya ide ini sangat cocok diterapkan di Indonesia, negara dengan jumlah anggaran untuk pertahanannya tergolong kecil. Diberitakan BBC, setelah bosan menjadikan cabai hanya sebagai bumbu dapur, baru-baru ini India melontarkan gagasan baru menjadikan bumbu dapur yang berasa pedas itu sebagai bahan granat tangan.
Gagasan itu disampaikan ilmuwan Departemen Pertahanan India, Kamis lalu. Rencananya, mereka akan mengganti bahan peledak dalam granat tangan dengan bubuk cabai terpedas di dunia, yakni bhut jolokia.
“Proyek itu sedang kami kerjakan saat ini, yakni bagaimana menggunakan cabai terpedas dalam aplikasi berbeda untuk memperkuat pertahanan,” kata ilmuwan R.B. Srivastava.
Bubuk bhut jolokia, yang ditemukan di wilayah timur laut India, rencananya difungsikan sebagai bahan granat untuk mengatasi perusuh dan melumpuhkan para pembangkang tanpa harus membunuh mereka di negara itu.
Bhut jolokia dipilih karena cabai berwarna merah ini memiliki rasa yang sangat pedas, yakni seribu kali lebih pedas dibanding cabai biasanya yang digunakan di dapur. Berdasarkan hasil ukur dengan skala Scoville–skala yang digunakan untuk mengukur kadar panas dalam cabai–bhut jolokia menghasilkan sejuta unit panas. Dan panas yang tinggi ini bisa membuat lawan cepat terkejut.
Selain untuk granat, peneliti Departemen Pertahanan dan organisasi pembangunan India berencana menjadikan cabai ini sebagai food supplement untuk tentara yang bertugas di daerah dingin, guna meningkatkan suhu tubuh mereka.
Cabai ini juga akan dijadikan pelindung dari gangguan binatang, yakni dengan menyebarkan bubuk cabai pada pagar-pagar barak tentara. Bau pedas yang sangat menyengat akan membuat binatang enggan bertingkah.
No comments:
Post a Comment