Malam ini (8/5), Romy Rafael berusaha meyakinan masyarakat Indonesia bahwa apa yang selama ini dilakukan Limbad, Jawara The Master dari Season 2; murni dapat dilakukan semua orang di bawah kesadaran.
Sebab banyak juga kontroversi yang beredar dan mengganggap games yang ditampilkan Limbad lebih cocok disebut debus, ketimbang art of magic.
Limbad sejak awal memang telah mencuri perhatian pemirsa dan para juri dengan aksi-aksi ekstremnya. Limbad meluncur cukup mulus menuju babak final The Master Season 2.
Padahal sebelum Limbad telah ada Criss Angel seorang illusionis terkenal asal East Meadow, New York, yang juga terkenal dengan aksi-aksi ekstrem menantang mautnya. Criss juga sering dituduh menggunakan ilmu hitam dalam penampilannya.
Dalam salah satu wawancaranya dengan CNN Criss menegaskan bahwa penampilan ekstrem yang ia tampilkan adalah murni trik dan jika ada magician yang berani mengklaim bahwa dirinya menggunakan ilmu hitam maka ia berani menantang magician tersebut secara live di TV.
Tidak jauh beda dengan Criss Angel, meski aksi Limbad dianggap sering tidak masuk akal, namun Limbad berani menegaskan bahwa semua hanya perlu keberanian dan trik yang pintar, tanpa melibatkan ilmu hitam.
Tidak cuma memamerkan kekuatan fisik, Limbad juga berhasil membuktikan kalau dirinya juga memiliki kemampuan indera keenam yang luar biasa dengan melakukan prediksi memanfaatkan dadu dan papan paku.
Aksi Limbad yang paling spektakuler dan jadi buah bibir banyak orang tentunya ketika ia dilindas stoom dan selamat tanpa terluka sedikit pun.
Limbad kembali membuktikan keberanian dan kekuatannya yang luar biasa ketika tampil di Final Battle dengan menarik truk penuh dengn penumpang dan menggantung dirinya kurang lebih 3 m di atas tanah dengan kait tertancap di punggungnya.
Meski masyarakat Indonesia lebih “menaruh hati” pada kepandaian Joe Sandy, tapi Limbad juga pantas menyandang gelar The Master. Sebagai runner up, pria asal Tegal ini berhasil membawa hadiah sebesar 30 juta.
No comments:
Post a Comment