Search This Blog

Friday, August 22, 2008

Bagai mana kita mempersepsikan?

Kita sudah terbiasa meyakini dengan apa yang kita kondisikan untuk meyakininya di dunia kita bahwa apapun yang kita lihat, dengar, rasakan, cium, dan rasakan, maka kita mengambilnya dengan cara literal. Kita pikir bahwa itu merupakan realitas yang absolut. Jika Anda menyenangi penciuman, maka Anda pikir terdapat sesuatu dalam penciuman yang Anda sukai dan orang lain juga akan mencium bau yang sama dengan yang Anda cium. Ketika Anda melihat bunga mawar, Anda yakin bahwa keindahan ada padanya. Dan ketika Anda bertemu seseorang yg tidak menukai bunga mawar, Anda menjadi heran, mengapa? Prekonsepsi ini disebakan oleh kesalah pahaman kita tentang sesuatu (zat). Kita sudah begitu terbiasa pada kehidupan ini sehingga kita bahkan tidak berpikir jika sesuatu (zat) tersebut benar-benar ada atau tidak.
Mungkin ini terdengar filosofis, namun sebenarnya sangat saintifik. Suatu zat tidak memiliki realitas absolut. Jika tidak demikian, berbagai respon terhadap pertanyaan-pertanyaan pada halaman sebelumnya pastilah sama. Jika setiap parfum baunya begitu wangi, maka kita semua akan menggunakan pafum yang sama. Jika terdapat sesuatu seperti keindahan yang "nyata", maka kemudian siapapun akan terlihat cantik bagi siapa saja, mengapa orang yang sama dipersepsikan "buruk rupa", oleh orang lain. Jika kecerdasan adalah absolut, maka kemudian mengapa bagi sebagian laki-laki, seorang perempuan yang beratnya 160 pound adalah cerdas dan cantik, sedangkan bagi banyak orang lainnya, dia mungkin bahkan hampir " menjadi cantik". Sains telah membuktikan bahwa informasi yang kita miliki tentang dunia ini berasal dari lima indera kita. Itu adalah apa yang kita lihat, dengar, cium, rasa dan sentuh. Kita tidak peduli bahwa realitas akan atau dapat berbeda dari seorang dewasa? Mereka dapat menangkap bara dan kita tidak dapat. Mereka belum membentuk persepsi tentang sesuatu yang telah kita miliki.
Sains modern menyimpulkan bahwa segala sesuatu mengabaikan signal-signal elektrik. Informasi yang kita tangkap melalui lima indera kita (yaitu signal-signal elektrik) kemudian dibawa ke otak, di mana informasi ini diproses dan kemudian maknanya terbentuk. Itu berarti bahwa persepsi atau pandangan kita tentang "dunia luar" yang terbentuk dalam otak kita adalah respon dari otak terhadap signal-signal elektrik tadi. Warna, suara, bau, kelembutan, atau kekerasan, bahkan orang dan apa yang kita miliki, buku ini, rumah, mobil, jam tangan, telefon, dan sebagainya terdiri dari signal-signal elektrik. Kemudian, apa yang kita lihat atau dengar adalah persepsi kita adalah imej dari dunia atau benda yang diciptakan oleh diri kita didalamnya.
"Dan orang-orang yang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apa pun. Dan di dapatinya (ketetapan) Allah disisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya.
(An-Nur [24] :39)

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...