Buah Zaitun (Olea europaea) sudah dikenal sejak dahulu oleh penduduk di kawasan Mediterania, sebagai makanan. Dengan mengonsumsi zaitun, kondisi kesehatan mereka terbaik dibanding dengan yang lain. Angka penderita gangguan jantung pun lebih kecil.
Ratusan tahun yang lalu, dalam puisi Romawi disebutkan bahwa buah zaitun dapat memulihkan dan mempertahankan daya tahan tubuh. Tidak hanya buah zaitun, Hippocrates yang dikenal sebagai bapak ilmu kedokteran, mengungkapkan minyak zaitun bernilai terapi dan dapat digunakan untuk kesehatan. Dan ranting pohon zaitun dapat digunakan sebagai mahkota pada penobatan pemenang perlombaan, sebagai simbol kemenangan dan perdamaian.
Zaitun dapat tumbuh dengan baik pada daerah yang memiliki iklim yang mirip dengan daerah Mediterania. Pohonnya berupa semak yang selalu berwarna hijau dengan tinggi 8–15 meter. Daun berwarna hijau berukuran panjang antara 4 dan 10 cm, lebar 1–3 cm. Memiliki bunga yang berwarna putih dan buah mirip anggur berukuran 1–5 cm. Biasanya panen dilakukan saat buah masih berwarna hijau atau ketika buah sudah masak. Ciri buah masak adalah jika buah tersebut sudah berubah warna menjadi ungu gelap (untuk jenis zaitun hitam).
Zaitun dapat dikonsumsi langsung ataupun diawetan lebih dahulu dengan difragmentasi. Dan sebelum difragmentasi, buah dikemas dalam larutan garam. Buah yang dikalengkan memiliki warna hitam karena pengaruh bahan kimia yang dicampurkan.
Kulit bagian luar buah mengandung 60%–0% minyak. Minyak zaitun mengandung asam lemak jenuh (asam palmitat, asam stearat, asam arachidat, asam miristat, dan lignoserat dengan kadar kecil), asam lemak tidak jenuh mono, asam lemak tak jenuh poli, vitamin E, dan vitamin K.
Yunani merupakan penghasil minyak zaitun dengan kualitas extra-virgin olive oil terbesar di dunia. Minyak yang dihasilkan melalui proses penekanan tanpa penambahan kualitas bahan kimia. Sedangkan kualitas lain yang lebih rendah adalah minyak yang dibuat melalui proses kimiawi untuk menetralkan rasa yang kuat dan kandungan asam.
Adapun manfaat mengonsumsi buah dan minyak zaitun, yaitu menjaga kesehatan pembuluh darah jantung sehingga menurunkan risiko penyakit jantung koroner akibat adanya mono-unsaturated fat, terutama asam oleat. Namun ada juga penelitian yang menunjukkan khasiat minyak terhadap kesehatan jantung disebabkan kandungan senyawa golongan fenol, bukan asam lemak. Kandungan senyawa fenol berfungsi sebagai antioksidan, yang dapat menjaga elastisitas dinding pembuluh darah arteri.
Mencampurkan minyak zaitun ke dalam makanan dan menggosokkan pada kulit secara rutin berfungsi dapat melembabkan kulit. Sebagai laksatif ringan untuk memudahkan proses buang air besar dengan cara diminum.
Pemakaian minyak zaitun di kulit pun cenderung aman karena tidak ada reaksi alergi yang ditimbulkan akibat pemakaiannya.
Source: http://cintaherbal.wordpress.com
No comments:
Post a Comment