Search This Blog

Friday, October 23, 2009

Dua Kepala Sekolah Aniaya Siswa Hingga Pingsan


Sehel Dirawat di Puskesmas Bluto
Sumenep - Seorang siswa Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatul Adfal, Sumenep bernama Sehel (10), warga Sera Tengah, Kecamatan Bluto terkulai lemas di Puskesmas Bluto, Jumat (17/4/2009). Sehel menjadi korban penganiayaan yang dilakukan dua orang kepala sekolah.

Kedua orang kepala sekola pelaku penganiayaan siswa yakni, Ust Ussi selaku kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) Tarbiyatul Adfal dan Kepala Madrasah Tsanawiyah (MTs) Annur, Desa Sera Tengah, Kecamatan Bluto, Ust Fathorrahman.

Korban yang masih duduk di kelas 2 MI ini dipukul bertubi-tubi di bagian kepala dan dahi, serta tubuh bagian belakang. Bahkan, sempat diinjak-injak setelah berusaha lari dari 2 pelaku tersebut.

Diduga kuat, korban juga mendapat pukulan dengan menggunakan tangan kosong yang nyasar ke bagian leher belakang tepat pada yang membahayakan. Akibatnya, korban tak sadarkan diri hingga 30 menit.

Puas melakukan penganiayaan, 2 orang kepala sekolah tersebut membiarkan korban tergeletak di halaman sekolah. Beruntung korban ditolong oleh guru yang lain. Korban baru sadar setelah disiram air.

Mendengar peristiwa tersebut, orangtua korban dan warga sekitar spontan datang ke sekolah. Korban pun langsung dilarikan ke bidan desa setempat. Lalu, dirujuk ke Puskesmas Bluto.

Saksi mata, Imam Mahdi (13), salah satu siswa MTs Annur, Sera Tengah, Kecamatan Bluto, Sumenep menjelaskan, korban dipukul oleh dua orang kepala sekolah saat bergurau dengan siswi TK.

"Karena bergurau dengan siswi TK itulah langsung dipukuli oleh 2 orang kepala sekolah," terang Mahdi pada wartawan di puskesmas Bluto, Sumenep.

Mahdi yang juga kakak korban mengatakan, adiknya tersungkur ke tanah setelah pingsan. Sedangkan 2 orang kepala sekolah tidak menghiraukan. "Pada saat tersungkur, malah diinjak-injak," ucapnya.

Sementara, Kapolsek Bluto, Sumenep, AKP Sutrisno membenarkan jika ada laporan dugaan penganiayaan yang dilakukan kepala sekolah pada muridnya.

"Penyidik masih memeriksa saksi dan mengumpulkan barang bukti. Termasuk permohonan visum pada dokter yang menangani," terang Sutrisno pada wartawan di kantornya.

Ibu korban, Takwa (45) meminta agar polisi mengusut dugaan penganiyaan yang menimpa anak keduanya tersebut. "Saya sudah melapor ke Polsek Bluto. Kasus ini hendaknya diusut tuntas," ujar Takwa saat ditemui detiksurabaya.com di Puskesmas Bluto.

Source: http://surabaya.detik.com

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...