Search This Blog

Sunday, September 27, 2009

MISTERI DI BALIK KEMATIAN DAVID


Sebagai orangtua tentu sangat sedih dan merasa kehilangan manakala ada buah hatinya yang meninggalkannya untuk selama-lamanya. Tentu hati terasa makin sakit ketika mengetahui kematian si buah hati dirasa tidak wajar. Hal itulah yang hari-hari belakangan ini dirasakan Hartono Wijaya dan istrinya Lie Khiun. Suami istri ini kehilangan putra tercinta mereka David Hartanto Wijaya yang meninggal dunia di Singapura pada 2 Maret 2009 lalu.

David yang sedang menuntut ilmu di Nanyang Technological University, NTU Singapura ditemukan tergeletak dengan sejumlah luka di tubuh di kampusnya. Pihak otoritas setempat menyatakan bahwa David tewas karena bunuh diri yaitu dengan terjun dari lantai enam. David melakukan itu setelah terjadi perkelahian dengan salah seorang pengajarnya yakni Profesor Chan Kap Luk.

Sebagai ayah, Hartono awalnya pasrah menerima kenyataan pahit ini. Namun ketika ia tiba di Singapura banyak kejanggalan-kejanggalan yang ia temukan seputar kematian anaknya. Ketika tiba di lokasi dimana David ditemukan tergeletak, ternyata lokasi sudah dibersihkan dan tidak dipasang police line. “Mana ada di dunia ini lokasi tempat kejadian perkara tidak diamankan? Kenapa kok kesannya terburu-buru dibersihkan? Ada apa ini? Ujar Hartono bertanya-tanya. Dan masih banyak lagi kejanggalan yang ia temukan. David yang katanya bunuh diri dengan memotong urat nadi tangannya di sekujur tubuhnya banyak ditemukan luka tikam dan sayatan. Ahli Patologis Forensik FKUI Dr Djaya Surya Atmadja dan Dr Evi Untoro menyatakan tidak mungkin David bunuh diri. Berdasarkan temuan mereka, jari tangan David penuh dengan luka sayatan benda tajam. Luka itu adalah luka menangkis benda tajam. “Tidak mungkin orang bunuh diri di sekujur tubuhnya ditemukan luka sayatan benda tajam”, kata Dr Djaya menjelaskan.

David Hartanto Wijaya yang mengambil jurusan Electrical dan Electronic Engineering semester delapan ini kamatiannya semakin penuh misteri mana kala pihak kampus dan pemerintah setempat sangat tertutup. Ketika keluarga ingin melihat jenasah korban, pihak kampus hanya mengizinkan melihat pada bagian muka dan leher saja. Keluarga tidak diperkenankan membuka bagian tubuh yang lain. Dan yang membuat aneh adalah pihak kampus menginstruksikan agar jenasah David agar segera dikremasi.

Kematian David Hartanto, pemuda berusia 22 tahun yang pandai matematika ini banyak mendapat perhatian dan dukungan dari berbagai pihak. Iwan Piliang yang mengaku sebagai citizen journalistic bahkan ambil bagian sebagai tim verifikasi independen. Ia terlibat aktif mengikuti proses persidangan coroner kasus David di Singapura. Ia juga membantu mencari data-data penyebab kematian David. Pengacara OC Kaligis juga secara sukarela membantu keluarga David di setiap persiadangan di Singapura. Sementara itu Christovita Wiloto dengan Power PR nya juga ikut ambil bagian sebagai Tim Advokasi Public Relations kematian David.

Untuk mencari kebenaran seputar penyebab kematian David, nampaknya pihak keluarga akan terus berjuang dan tidak kenal lelah. Ayah David, Hartono merasa kesulitan dengan sangat tertutupnya pihak pemerintah Singapura. Ia sangat mengharapkan bantuan pemerintah agar bisa melobi Singapura agar misteri kematian David segera terungkap. Pihak keluarga sudah mengajukan keinginan bertemu presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Namun hingga kini belum ada jawaban. “Mungkin Pak Sby masih sibuk pemilu ya? Namun saya sudah senang karena sudah berhasil menyampaikan masalah ini ke Wakil Presiden Bapak Jusuf Kalla dan Calon Wakil Presiden Bapak Prabowo Subianto”, ujar Hartono optimis.

Yang jelas kematian David Hartanto ini banyak menimbulkan pertanyaan dan rumors. Ada yang menduga kematian David karena ia sedang meneliti proyek intelijen. Benarkah kematian David karena adanya konspirasi ? Waktulah nanti yang akan menjawab. (end)

Source: www.kickandy.com

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...